Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies
asing terhadap organisme inang, dan bersifat pilang membahaya kan
inang.
Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang
untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang.
Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada
luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan
kematian.
Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan.
Secara umum, patogen umumnya
dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya
definisinya lebih luas, mencakup bakteri,
parasit, fungi,
virus, prion, dan
viroid.
Simbiosis antara
parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak
dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme.
Cabang kedokteran yang
menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.
Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besar:[1]
- Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
- Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV, karena virus tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.
Daftar Isi:
2. Terpuruknya mekanisme sistem
kekebalan
3. Fokus infeksi
4. Rujukan
01. Infeksi awal
Setelah menembus jaringan, patogen dapat berkembang
pada di luar sel tubuh (ekstra selular) atau menggunakan sel tubuh
sebagai inangnya (intraselular).
Patogen intraselular lebih lanjut
dapat diklasifikasikan lebih lanjut:
- patogen yang berkembang biak dengan bebas di dalam sel, seperti : virus dan beberapa bakteri (Chlamydia, Rickettsia, Listeria).
- patogen yang berkembang biak di dalam vesikel, seperti Myco bacteria.
Jaringan yang tertembus dapat mengalami kerusakan oleh karena infeksi patogen, misalnya oleh eksotoksin yang disekresi pada permukaan sel, atau sekresi endotoksin yang memicu sekresi sitokina oleh makrofaga, dan mengakibat kan gejala-gejala lokal maupun sistemik.[2]